VIRALSTUDIO.GA - Dua puluh dua tahun sudah penyanyi legendaris Nike Ardilla meninggal dunia.
Nike Ardilla merupakan seorang penyanyi muda yang begitu terkenal di era 90-an.
Namun dirinya harus meninggal di usia yang sangat muda, yakni 19 tahun.
Ia tewas pada 19 Maret 1995 ketika mobil Honda Civic yang dikendarainya menghantam beton di jalan Raden Eddy Martadinata di kota Bandung.
Meskipun telah meninggal dunia, namun karya-karyanya akan selalu di kenang oleh para penggemarnya.
Lagu-lagu yang dinyanyikannya juga masih sering terdengar diputar oleh masyarakat di Indonesia.
Sejak kecil sudah mengawali karier dengan mengikuti berbagai festival menyanyi di Bandung, sampai kemudian bakatnya ditemukan oleh produser musik Deddy Dores.
Karier musiknya di dunia hiburan pun dimulai.
Tahun 1987, Ibunya memboyong Nike Ardilla ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan Djadjat Paramor.
Di sana ia bertemu dengan Deni Kantong, guru menyanyinya, dan Deni Sabrie yang kemudian menjadi manajernya.
Deni Kantong dan Sabrie memperkenalkannya pada Deddy Dores.
Deddy membuatkan beberapa lagu untuk album pertama Nike yang bertajuk Seberkas Sinar yang terjual lebih dari 500.000 ribu kopi.
Sebelumnya Deddy Dores juga sempat menyatukan Nike dengan dua anak didik Deddy dan Deni bernama Deni Angels bersama Cut Irna dan Lady Avisha.
Tahun berikutnya Nike merilis album keduanya yang bertajuk Bintang Kehidupan yang mendapatkan sambutan luar biasa, dan terjual dengan angka yang fantastis, yaitu dua juta unit.
Selanjutnya Nike merilis album-album yang menjadi best seller.
Karier Nike Ardilla dalam dunia seni peran juga berjalan mulus.
Nike bermain film Kasmaran yang dibintangi juga oleh Ida Iasya dan Slamet Rahardjo, 1987.
Untuk mengenang sosok Nike Ardilla, penggemar bisa datang ke Museum Nike Ardilla yang terletak di Kota Bandung.
Museum tersebut berbentuk sebuah rumah yang berisi segla benda dan koleksi milik penyanyi legendaris semasa hidupnya.
Mulai dari boneka, piala-piala, serta foto-foto tertata rapi di kamar almarhumah.
Pengunjung juga dapat masuk langsung ke kamar Nike Ardilla untuk mengenang sang idola.
Inilah suasana kamar Nike Ardilla yang berhasil TribunStyle.com rangkum dari berbagai sumber.
Kamar Nike Ardilla masih sangat tertata rapi seperti masih di tempati olehnya.
Dengan tempat tidur lengkap dengan seprei dan bantal gulingnya.
Tak hanya itu, koleksi Nike Ardilla juga masih tertata sama seperti sebelum Nike meninggal dunia.
Bahkan boneka-boneka kesayangan Nike Ardilla pun masih terjejer rapi di kamarnya.
Barang-barang elektronik pun masih terlihat jadul.
Lantai pun masih tetap di beri karpet berwarna abu-abu.
Pengunjung pun dengan leluasa bisa masuk dan berfoto di tempat tersebut.
Ini adalah beberapa sudut yang terdapat di kamar Nike Ardilla.
Piala serta poster dan almari di biarkan seperti apa adanya agar lebih terasa kenangannya.
Ternyata penyanyi berusia 19 tahun tersebut mengidolakan aktris asal California, Marilyn Monroe.
Di setiap sudut-sudut kamarnya terdapat banyak poster artis yang meninggal dunia pada usia 36 tahun tersebut.
Tak tanggung-tanggung, poster yang dipajang di kamarnya berjumlah lebih dari lima foto Marilyn Monroe.
Sedangkan ini adalah pintu kamar Nike Ardilla.
Masih dengan model pintu era 90-an dan sama sekali tidak direnovasi ataupun diganti.
Pada pintu tersebut juga terdapat tulisan-tulisan yang dibuat oleh penyanyi legendaris tersebut.
Sedih banget ya guys. (*)
sumber : http://style.tribunnews.com/2017/03/20/22-tahun-berlalu-begini-suasana-terkini-kamar-pribadi-nike-ardilla-ternyata-ini-sosok-idolanya
Nike Ardilla merupakan seorang penyanyi muda yang begitu terkenal di era 90-an.
Namun dirinya harus meninggal di usia yang sangat muda, yakni 19 tahun.
Ia tewas pada 19 Maret 1995 ketika mobil Honda Civic yang dikendarainya menghantam beton di jalan Raden Eddy Martadinata di kota Bandung.
Meskipun telah meninggal dunia, namun karya-karyanya akan selalu di kenang oleh para penggemarnya.
Lagu-lagu yang dinyanyikannya juga masih sering terdengar diputar oleh masyarakat di Indonesia.
Sejak kecil sudah mengawali karier dengan mengikuti berbagai festival menyanyi di Bandung, sampai kemudian bakatnya ditemukan oleh produser musik Deddy Dores.
Karier musiknya di dunia hiburan pun dimulai.
Tahun 1987, Ibunya memboyong Nike Ardilla ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan Djadjat Paramor.
Di sana ia bertemu dengan Deni Kantong, guru menyanyinya, dan Deni Sabrie yang kemudian menjadi manajernya.
Deni Kantong dan Sabrie memperkenalkannya pada Deddy Dores.
Deddy membuatkan beberapa lagu untuk album pertama Nike yang bertajuk Seberkas Sinar yang terjual lebih dari 500.000 ribu kopi.
Sebelumnya Deddy Dores juga sempat menyatukan Nike dengan dua anak didik Deddy dan Deni bernama Deni Angels bersama Cut Irna dan Lady Avisha.
Tahun berikutnya Nike merilis album keduanya yang bertajuk Bintang Kehidupan yang mendapatkan sambutan luar biasa, dan terjual dengan angka yang fantastis, yaitu dua juta unit.
Selanjutnya Nike merilis album-album yang menjadi best seller.
Karier Nike Ardilla dalam dunia seni peran juga berjalan mulus.
Nike bermain film Kasmaran yang dibintangi juga oleh Ida Iasya dan Slamet Rahardjo, 1987.
Untuk mengenang sosok Nike Ardilla, penggemar bisa datang ke Museum Nike Ardilla yang terletak di Kota Bandung.
Museum tersebut berbentuk sebuah rumah yang berisi segla benda dan koleksi milik penyanyi legendaris semasa hidupnya.
Mulai dari boneka, piala-piala, serta foto-foto tertata rapi di kamar almarhumah.
Pengunjung juga dapat masuk langsung ke kamar Nike Ardilla untuk mengenang sang idola.
Inilah suasana kamar Nike Ardilla yang berhasil TribunStyle.com rangkum dari berbagai sumber.
Kamar Nike Ardilla masih sangat tertata rapi seperti masih di tempati olehnya.
Dengan tempat tidur lengkap dengan seprei dan bantal gulingnya.
Tak hanya itu, koleksi Nike Ardilla juga masih tertata sama seperti sebelum Nike meninggal dunia.
Bahkan boneka-boneka kesayangan Nike Ardilla pun masih terjejer rapi di kamarnya.
Barang-barang elektronik pun masih terlihat jadul.
Lantai pun masih tetap di beri karpet berwarna abu-abu.
Pengunjung pun dengan leluasa bisa masuk dan berfoto di tempat tersebut.
Ini adalah beberapa sudut yang terdapat di kamar Nike Ardilla.
Piala serta poster dan almari di biarkan seperti apa adanya agar lebih terasa kenangannya.
Ternyata penyanyi berusia 19 tahun tersebut mengidolakan aktris asal California, Marilyn Monroe.
Di setiap sudut-sudut kamarnya terdapat banyak poster artis yang meninggal dunia pada usia 36 tahun tersebut.
Tak tanggung-tanggung, poster yang dipajang di kamarnya berjumlah lebih dari lima foto Marilyn Monroe.
Sedangkan ini adalah pintu kamar Nike Ardilla.
Masih dengan model pintu era 90-an dan sama sekali tidak direnovasi ataupun diganti.
Pada pintu tersebut juga terdapat tulisan-tulisan yang dibuat oleh penyanyi legendaris tersebut.
Sedih banget ya guys. (*)
sumber : http://style.tribunnews.com/2017/03/20/22-tahun-berlalu-begini-suasana-terkini-kamar-pribadi-nike-ardilla-ternyata-ini-sosok-idolanya